Friday, August 27, 2010

Surat Cinta untuk Calon Suamiku

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Dear Calon Suamiku...

Apa khabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur, kerana dapat menatap kembali fananya hidup ini?
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai Calon Suamiku....
tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dasyatnya???
Disini aku ditempah untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap medampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini ku rasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku. Bahagian terapuh diriku. Namun kini aku tahu jawapannya...

Allah tahu di mana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingati-Nya, kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian InsyaAllah membuatku menjadi lebih tabah, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku di hatimu...

Calon Suamiku......
Entah di mana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang hebat, hingga aku pun bangga memilikimu kelak.

Apa yang kuharapkan darimu adalah kesolehan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Kerana apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang akan kau dapati.

Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keredhaan Allah dan dirimu, suamiku...

Wahai Calon Suamiku....
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bondaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat.

Namun nanti, setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.

Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dirimu. Aku yakin kaulah yang aku perlukan, meski nanti kau bukanlah orang yang ku harapkan...

Calon suamiku yang dirahmati Allah...
Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubuk derita. Kerana itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.

Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah Islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk sama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Taala...

Bunga akan indah pada waktunya. Iaitu ketika mekar menghiasi taman. Maka kini tengah ku persiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku. Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku....
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah calon suamiku...Doaku selalu...Agar Allah memudahkan jalanmu untuk menjemputku sebagai bidadarimu...Semoga Allah selalu menjagamu, agar tak tersentuh yang bukan mahrammu, meski hanya sehujung kuku, agar kau bisa mempersembahkan dirimu seutuhnya untukku...Seperti halnya aku, yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya, hanya untukmu...

Sudah dulu ya calon suamiku...
Salam cintaku untukmu...
Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Calon Isterimu,




2 comments:

HT_insafLa said...

sapa la yg betuah tu

JULIA JAMIL said...

sebelum ni dah baca surat untuk calon isteri....huhu~